REDAKSI
26 Desember, 2024, Desember 26, 2024 WIB
Last Updated 2024-12-26T13:07:00Z

11 Titik Longsor di Medan-Berastagi Ditangani Dengan Bronjong Kokoh

Advertisement
Foto : Pemasangan Bronjong di Titik Rawan di Jalur Medan Berastagi /Roy Ginting

INDOKOM NEWS | Penanganan longsor di jalur strategis Jalan Medan-Berastagi terus menjadi perhatian serius. Setelah longsor melanda kawasan ini beberapa waktu lalu, pemerintah dan pihak terkait bergerak cepat untuk mengatasi dampak bencana yang sempat memutus akses transportasi utama. Salah satu langkah andalan yang dilakukan adalah pemasangan bronjong konstruksi batu yang diikat kawat baja sebagai penahan tanah di titik-titik rawan.  

Langkah ini menjadi bagian penting dalam upaya mitigasi bencana di kawasan yang dikenal rawan longsor, terutama saat musim hujan. Di lokasi, para pekerja terlihat sibuk menyusun batu-batu ke dalam kawat bronjong dengan ketelitian tinggi. Tidak sekadar menyusun, mereka memastikan konstruksi ini mampu menahan pergerakan tanah yang kerap menjadi ancaman serius.  

"Ada 11 titik yang kami fokuskan untuk pemasangan bronjong penahan Tanah. Ini adalah lokasi-lokasi paling rawan yang membutuhkan penanganan segera," ujar salah seorang pekerja di lapangan kepada INDOKOM NEWS, Kamis 26 Desember 2024.

Bronjong ini dipasang di area punggung bukit yang rawan longsor susulan. Dengan metode ini, diharapkan tanah yang bergerak akibat curah hujan tinggi dapat dicegah agar tidak menimbulkan kerusakan lebih lanjut.  

Jalan Medan Berastagi bukan hanya jalur transportasi biasa. Jalur ini menjadi urat nadi perekonomian dan pariwisata Sumatera Utara. Setiap harinya, jalan ini dipadati kendaraan yang mengangkut hasil bumi, logistik, hingga wisatawan yang hendak menikmati keindahan alam di Berastagi.  

Namun, kondisi geografis yang berbukit dengan tebing-tebing curam membuat kawasan ini sangat rentan terhadap longsor. Hujan deras yang mengguyur beberapa waktu lalu memicu pergerakan tanah, menyebabkan longsor yang menutup sebagian badan jalan. Situasi ini bukan hanya menghambat lalu lintas, tetapi juga memicu kekhawatiran akan longsor susulan.  

"Bronjong: Sederhana Tapi Efektif".Mengapa bronjong? Selain ekonomis dan cepat dipasang, bronjong juga dinilai efektif menahan pergerakan tanah di kawasan rawan longsor. Konstruksi sederhana ini menggunakan batu-batu besar yang disusun dalam anyaman kawat baja yang kuat. Tidak hanya berfungsi sebagai penahan tanah, bronjong juga mampu mengurangi erosi di sekitar area yang rawan.  

Pemasangan bronjong di 11 titik ini dilakukan dengan presisi tinggi. Para pekerja memastikan struktur terpasang dengan rapi dan kokoh agar mampu bertahan dalam jangka waktu panjang.  

Meski perbaikan tengah dilakukan, pengguna jalan diimbau untuk tetap waspada. Dengan cuaca yang masih tidak menentu, potensi longsor susulan belum sepenuhnya hilang. Para pengemudi diharapkan memperhatikan rambu-rambu keselamatan dan mematuhi arahan petugas di lapangan.  

Langkah pemerintah ini bukan sekadar solusi jangka pendek, melainkan juga bentuk komitmen untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat. Dengan kerja sama antara pemerintah, pekerja, dan masyarakat, diharapkan kawasan rawan longsor di Jalan Medan-Berastagi dapat kembali aman, mendukung kelancaran transportasi, ekonomi, dan pariwisata di wilayah ini.  

Pemasangan bronjong di Jalan Medan-Berastagi menjadi pengingat bahwa meski alam bisa menjadi ancaman, manusia selalu punya cara untuk menghadapinya. Mari kita dukung upaya ini demi keselamatan bersama.**

(Roy Ginting)