Advertisement
INDOKOM NEWS |Hei, kayu-kayu longsoran di Sibolangit! Apa kabar kalian? Masih bertengger rapi di pinggir jalan atau sudah raib jadi cuan?.Longsor yang terjadi di Jalan Jamin Ginting, antara Desa Sembahe dan Desa Sibolangit, 26 November 2024, ternyata membawa drama baru dan ini bukan film, ini kenyataan!
Begini, ceritanya. Kayu-kayu besar hasil longsor ini udah dipotong-potong rapi. Tapi bukan rapi buat keselamatan jalan, lho, melainkan rapi buat dompet. Ada oknum-oknum yang gercep ngincar, mau bikin kayu ini jadi bisnis. Lah, bisnis? Ini kan kayu milik negara, Bung, bukan kayu warisan mertua!.
Katanya, kayu-kayu itu bakal jadi duit! Kok bisa? Kan itu milik negara. Eh, tunggu dulu! Nggak cuma kayu longsoran, pohon-pohon besar yang masih berdiri gagah di tebing jalan juga ikut kena tebas. Dalihnya? Demi keselamatan pengguna jalan. Oke, fair lah kalau soal keselamatan. Tapi kalau tiba-tiba kayu-kayu itu "hilang" tanpa jejak? *Hmm, curiga ya?*
Yang bikin tambah ngakak ternyata bukan cuma kayu longsoran yang mereka potong. Pohon-pohon besar yang masih berdiri gagah di tepi jalan juga ikut di-"EKSEKUSI". Alasannya? "Bahaya buat pengguna jalan." Oke, alasan keselamatan sih sah-sah aja, tapi kok rasanya lebih kayak alasan "buka peluang bisnis," ya?
Seorang pengguna jalan yang lagi bengong di lokasi sempat nyeletuk, "Kami setuju kok kalau kayu-kayu yang bahaya dipotong. Tapi habis dipotong, jelas dong arahnya ke mana. Jangan malah jadi komoditas ilegal buat isi kantong oknum." Tepat sekali, Bang! Negara kan bukan toko kayu bebas pilih, ya?
Yang bikin kekik, tunggul-tunggul pohon yang udah ditebang itu "banyak" banget jumlahnya. Sebagian kayu udah diangkut ke entah ke mana. Sisanya cuma beberapa batang kecil yang kayaknya kalah nilai buat.... "Kok rasanya ada yang nggak beres, ya?" kata sambung warga yang lain. Ya iyalah, kalau beneran ada laporan "kayu hilang", kita lagi ngomongin aset negara, lho. Ini bukan kayu untuk bikin kandang ayam, ini kayu hutan cagar alam Sibolangi!
Oleh karena itu meminta polisi, khususnya Polda Sumatera Utara dan Polsek Pancurbatu, turun tangan.Lakukan penyelidika ,tangkap oknum oknum yang terlibat. "Ini harus diusut! Kalau nggak, lama-lama bukan cuma kayu yang hilang, tapi juga kepercayaan sama hukum," celetuk warga lain sambil manggut-manggut kepala.
Dan buat pihak berwenang, ayo kasih aksi nyata. Tunjukin dong kalau hukum itu masih ada gregetnya! Ayo pak Polisi sikat oknum oknum yang berani bermain kayu dilokasi bencana longsor sibolangit.Apagi bencana Sibolangit menelan korban jiwa. Kayu tersebut seharusnya menjadi barang bukti bencana.Ini soal kayu, ya kayu cakaralam dan, ya... masa depan kita semua.
Terkait hal tersebut Kapolda Sumatera Utara, Irjen Whisnu Hermawan Februanto melalui Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyu ketika dikonfirmasi INDOKOM news belum memberikan jawaban. Sementara Kapolsek Pancurbatu AKP Krisnat berjanji menindak lanjuti. "Terimaksih segera kami tindak lanjuti", pungkasnya.**
(Edi Barus)**